Jelekkah sifat SANGUT itu?

​S A N G U T**

Nyangut!!! Begitu biasanya orang Bali memberi istilah bagi mereka yang pikirannya bertentangan dengan tuannya. Dia seolah memihak musuh akibat pikirannya itu. Tidak ada yang tahu persis, entah apa ide dasarnya sehingga I Sangut justru ditempatkan di posisi “Wang Kebot”. Di posisi mana biasanya Ki Dalang menempatkan para pembuat onar macamnya Rahwana dalam serial Ramayana. Atau Korawa dalam ephos Mahabharata.

Sangut selalu bersungut jika tidak setuju atas segala prilaku buruk tuannya. Hanya saja dia tidak dengan segera membantah. Dia lebih memilih diam ketika tuannya merekayasa rencana jahat. Tetapi dia baru akan menggerutu dibelakang punggung tuannya atau saat sedang berdua saja bersama partnernya I Delem. Dia akan segera nyroscos, bicara kelemahan tuannya serta tantangan yang akan menghambat bila prilaku buruk tuannya tidak segera dihentikan. Dia akan tidak habis-habisnya menggerutu perihal seharusnya… seharusnya dan seharusnya.

…..

Sangut adalah salah satu dari punakawan. Dimana dalam setiap pementasan, para punakawan selalu dijadikan representasi dari karakter rakyat.

Barangkali suara I Sangut adalah memang suara rakyat, yang niatnya tidak pernah langsung digaungkan. Mereka hanya mengurai keluh kesahnya dalam diam. Yang hanya didengar oleh kedalaman hati mereka sendiri.

Ada berbagai alasan I Sangut banyak diam. Salah satunya adalah bisa jadi dia sedang menyimak secermatnya serta berhitung terhadap suasana yang akan berkembang setelahnya. Karena setiap kata dan kalimat para pemimpin akan menentukan kelanjutan hari-hari bersama sedulurnya yang juga rakyat kebanyakan.

Bagi rakyat tidak ada yang lebih penting dari kepastian tentang ‘ketiadaan’ masalah. Bagi mereka tidak penting benar berbagai selogan yang akhirnya menjadi sekedar pemicu harapan. Kalaupun harapan berperan dalam memotivasi, namun ada yang lebih penting dari itu. Yaitu kedamaian nyata yang memastikan bahwa mereka masih dapat menyusun rencana hidup dengan sukacita. Tidak ada yang lain dari itu dan hanya sederhana saja.

Karenanya para pemimpin mestinya memahami bahwa segala pernik ambisi mereka harusnya beranjak dari apa yang menjadi suasana hati rakyatnya. Rakyatlah yang seharusnya menjadi ikhwal. Mengingat keberadaan mereka sesungguhnya merupakan cermin dari bagaimana prilaku sebuah bangsa dalam memberi rasa hormat kepada kehidupan.

Rakyat yang lapar jelas tidak butuh sekedar harapan. Juga tidak butuh iming-iming untuk makan mewah. Rakyat hanya butuh perut yang kenyang bersama canda generasi penggantinya.

…..

I Sangut memang hanya bersungut. Tetapi amat sering sungutnya menjadi nyata di akhir pementasan. Tuan mereka sering terkapar tanpa sempat sekedar menyesali dan berucap “Selamat tinggal” bagi prilaku buruknya.  Dan Ki Dalang selalu menjadikan itu sebagai momentum. Yaitu buat ‘mapekeling’ tentang kebenaran sederhana yang mesti selalu ditegakkan oleh siapapun.

……

I Sangut barangkali gambaran dari “kebenaran yang salah mengambil tempatnya”. Dia adalah kebenaran yang menggigil menahan diri karena suara sangar keangkuhan lebih didengar akibat selalu dikedepankannya ambisi. Padahal hidup hanya butuh kebenaran sederhana. Hidup juga tidak butuh kemewahan di angan-angan. 

Ya…I Sangut memang representasi kebenaran yang salah memilih tempatnya***

  ~ olih Tut sumarya  ~

Tentang blijul
Orang yang simpel dan sederhana. Suka tantangan dan suka menulis dari berbagi tulisan yang sekiranya menarik. Saya orang yang apa adanya. Lebih suka menggali diri sendiri dan keyakinan sendiri, tanpa bermaksud melukai orang lain. Jangan tersinggung dengan apa yang saya buat. Jika tak berkenan, jangan mampir ya.

Tinggalkan komentar

Dasar Bali

Balinese culture, tradition, tourism and book

ST Kawula Wisuda

Sekaa teruna-teruni Banjar adat Kulub. Tampaksiring, Gianyar-Bali.

WP SHOP COLLECTION

Belanja Murah Terjamin & Berkualitas, Disini Tempatnya!!!

desak14cemplok

Serasa hidup kembali

...blog nak belog...

...catatan harian seorang manusia biasa...

Nyoman Djinar Setiawina

Sakiti diri sendiri sebelum menyakiti orang lain. Pengenalan terhadap diri sendiri awal daripada pengembangan pengetahuan.

Dharmavada

Pembawa Pesan Kebajikan & Kebenaran

CORETAN

Luapan Pikiran Tertulis Dalam Kertas

Baliaga

menggali jati diri orang Bali

INDONESIA EX-MUSLIM FORUM

Telling the truth about Muhammad and Islam

Puisi dan Cerpen Bali

Kumpulan-kumpulan puisi dan cerpen bahasa Bali karya I Wayan Kertayasa

perskanaka

LPM KANAKA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA

IMBASADI

Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah se-Indonesia

FACETRICK's MP3 BALI

BANYAK CARA DENGAN TRICK

Indonesia Proud

Bangunlah Jiwanya...Bangunlah Badannya...Untuk Indonesia Raya!

Media Kanak Dusun

Istiqomah Dalam Bekarya Menuju Kemandirian

Different kind of Mahabharata

Another stories behind the epic

nakbaliblog

Jadilah Apa Yang Kita Suka, Bikinlah Apa Yang Kita Suka, Jalanilah Apa Yang Kita Suka

Artikel Ajaran Agama Hindu

Artikel Agama Hindu, Ajaran atau Pelajaran Tentang Agama Hindu